Berita Jawa Barat &Informasi Potensi Bencana di Berbagai Daerah
West Java News baru-baru ini dipenuhi dengan banyak bencana alam yang telah mengguncang tanah negara. hampir seluruh Jawa Barat (Jawa Barat) berpotensi mengalami banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya.
Tidak hanya daerah pedesaan yang dekat dengan pegunungan dan sungai, tetapi daerah perkotaan juga memiliki potensi untuk mengalaminya. Pihak pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengatakan pemetaan terhadap bencana telah disiapkan hingga tingkat desa.
Namun demikian, gempa bumi, banjir yang sedang berlangsung karena naiknya air laut, serta bencana akibat perubahan iklim yang ekstrem tidak dapat diprediksi kapan mereka datang. Oleh karena itu, semua lapisan masyarakat diminta untuk waspada setiap saat. Karena pemahaman dan kesadaran masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan.
Banjir, tanah longsor dan gempa bumi yang terjadi pada tahun 2020 merupakan pengalaman berharga agar pemerintah dan masyarakat tidak mengurangi tingkat kewaspadaan. Apalagi di tengah perubahan iklim ekstrem yang bisa terjadi kapan saja. Pada tahun 2020, tanah longsor tahun 2008 menyebabkan hujan lebat.
Bencana alam di Jawa Barat berpotensi merenggut nyawa karena banyak permukiman yang dibangun di atas dataran curam dan lereng curam. Tidak hanya di satu daerah tetapi juga di berbagai daerah di Jawa barat berlaku. Berikut adalah penjelasan mengenai risiko bencana alam di berbagai daerah di Jawa Barat:
Bahaya bencana di Kabupaten Garut
West Java News melaporkan bahwa tingkat curah hujan yang tinggi di seluruh wilayah tanah air, khususnya di wilayah Jawa Barat, telah meningkatkan potensi longsor dan banjir, dan Garut merupakan salah satu kabupaten dengan risiko tertinggi di Jawa Barat sehingga perlu mendapat perhatian khusus.
Secara umum, daerah yang longsor berada di selatan-tengah. Bagian tengah di utara lebih mungkin terkena dampak banjir. Kondisi topografi yang membuat banyak daerah pegunungan berbukit di wilayah Jawa Barat, khususnya Garot, rentan terhadap pergerakan tanah dan banjir bandang atau pencurian.
Hujan yang mengguyur daerah Garot Selatan ke pantai utara mendorong BPD Garut untuk memperluas seruan kepada sub-wilayah tentang kewaspadaan dari potensi bencana. Di wilayah utara, ancaman longsor dan banjir bandang ditemukan di Kabupaten Malangbong serta kabupaten Pakrang bagian selatan, Banjrangi. Talgong, serta Sisso.
West Java News terus memperbarui informasi terbaru tentang potensi bencana dan mendesak orang-orang untuk melapor ke negara bagian terdekat jika mereka melihat potensi bencana alam di dekatnya.
Bahaya bencana di kota Bogor
Selain Garut, Bogor juga memiliki potensi bencana yang tinggi. Air banjir paling sering terjadi di wilayah Puncock, Bogor. Beberapa waktu lalu, terjadi banjir bandang yang menyebabkan desa rawa Dolang tenggelam bersamaan dengan longsoran lumpur.
West Java News mengindikasikan bahwa kemungkinan banjir dan tanah longsor masih sangat tinggi di daerah tersebut. Warga diharapkan mampu menunjukkan terjadinya bencana akibat apakah terjadi getaran di tanah dan perbukitan, perubahan air sumur yang berlumpur, permukaan tanah retak, air sungai yang meluap dan rambu-rambu lainnya.
Hujan deras yang terus turun meningkatkan kemungkinan banjir dan tanah longsor hingga pos siaga didirikan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat. Posting ini selalu siaga selama 24 jam. Anda dapat menghubungi atau mengunjungi pos terdekat untuk menerima atau memberikan informasi.
Posko kesiapsiagaan bencana ini berlokasi di Jalan Pangaran Sugari, Jalan Liong Sari, Jalan Kabun Pas, Jalan Sudirman, dan di Riau Square. Para petugas adalah campuran dari pelayan publik, T.N.I./Poulari, Tagana, Lince, dan masyarakat setempat. Tidak hanya memberikan kabar tentang bencana tersebut kepada Jabar, tetapi juga menyiapkan peralatan penanggulangan bencana.
Diperkirakan potensi becana masih akan tinggi di wilayah Bogor pada saat musim hujan hingga akhir Maret mendatang. Sehingga masyarakat diharapkan tidak mengurangi kewaspadaan dan selalu mengupdate informasi terbaru tentang kemungkinan banjir dan longsor. Terutama mereka yang tinggal di sekitar sungai dan bukit.
Bahaya bencana di Bandung Raya
Kota Bandung merupakan salah satu wilayah dengan bencana alam dan termasuk dalam skala prioritas nasional dalam mengurangi bencana alam , dengan populasi 2,5 juta orang berpotensi mengalami banjir serta gempa bumi yang disebabkan oleh keberadaan gunung berapi aktif, kata berita Jawa Barat.
Selain itu, tanah longsor, kebakaran, dan pelumasan akibat pembangunan permukiman yang sedang berlangsung membuat risiko semakin tinggi. Saat ini, tidak hanya pusat kota, tetapi daerah perbukitan juga menjadi sasaran pembangunan permukiman, yang pada akhirnya meningkatkan risiko bencana alam.
Pemkot Bandung sendiri telah melakukan berbagai langkah pencegahan mulai dari membangun posko kesiapsiagaan bencana, meningkatkan kesiapan petugas pemadam kebakaran dan mulai memperketat izin pembangunan permukiman. Dalam berita Jawa Barat, khusus untuk wilayah Kota Bandung, dikatakan bahwa pembangunan jalur evakuasi masih sangat rendah.
Sekarang, yang paling penting adalah membangun jalur evakuasi di berbagai gedung atau gedung tinggi sebagai upaya penyelamatan korban ketika sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Masyarakat perkotaan di Bandung tidak hanya bisa bergantung pada tim SAR, sehingga perlu meningkatkan pengurangan bencana alam dan kebakaran.
Bahaya bencana di Simehi
Kota Simihi tidak luput dari ancaman gempa bumi sejak 2010. Karena kota di Jawa Barat bersentuhan langsung dengan patahan Lambang. Gempa bumi bisa terjadi kapan saja karena jarak patahannya sangat dekat.
Berita Jawa Barat melaporkan bahwa penjabat walikota Simih, Ngatiana, telah menginformasikan bahwa kemungkinan gempa bumi tinggi dan sulit untuk memprediksi kedatangannya, mendesak orang-orang untuk waspada setiap saat dan mempersiapkan diri untuk menghindari pengurangan korban selama gempa.
Wilayah utara dan selatan Simehi memiliki potensi bencana yang tinggi dan tidak dapat dihindari. Namun, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak bencana dengan mengikuti edukasi langkah-langkah mitigasi gempa bumi dan membentuk tenaga kesiapsiagaan di masyarakat.
Sebagai catatan, sejak 2010 hingga 2021 telah terjadi 14 kali gempa bumi dengan magnitudo 1,5 hingga 3,4 skala Richter yang mengguncang wilayah Jawa Barat, khususnya Simihi dan Bandung. Hingga saat ini, potensinya sudah menurun sama sekali, bahkan cenderung meningkat, baik dari segi sering terjadi maupun tingkat kekuatan.
Tidak hanya banjir yang aktif akibat patahan Lambang, kota Simihi juga berpotensi mengalami banjir, longsor, serta angin puting beliung dan kebakaran. Setidaknya ada 67 banjir, 39 tanah longsor dan 19 tornado yang kehilangan nyawa antara 2017 dan 2019.
Selain itu, kebakaran terjadi setidaknya 105 kali dan mengakibatkan kerugian material dalam jumlah besar. Oleh karena itu, potensi bencana di kota Simieh masih dinilai sangat tinggi dan merupakan salah satu kota dengan skala manajemen krisis tertinggi di tanah air.
Letak geografis dan letak geografis Jawa Barat menimbulkan risiko bencana yang sangat tinggi di wilayah tersebut. Paling tidak, ada 14 kabupaten dengan risiko tertinggi. Garut, Bogor, Bandung dan Simehi merupakan beberapa kota dengan potensi tertinggi. Selalu update dengan berita Jawa Barat untuk menghindari bahaya.